Laman

Rabu, 20 Desember 2017

Sebuah perselingkuhan di maafkan atau tidak

Di zaman itu, benda apapun yang rusak, pasti bisa diperbaiki, zaman sekarang, semua benda yang rusak bisa diganti yang baru.. "Selingkuh" kata ini bagi para wanita merupakan pisau tajam yang menusuk ke dalam hati, sama seperti lelaki yang gak suka wanitanya mendua, wanita juga tidak akan memaafkan lelaki yang berselingkuh! Sponsored Ad Namun sejak lahir, lelaki dan wanita memang berbeda, lelaki lebih logis, sedangkan wanita lebih bermain perasaan. Biasanya, kalau wanita yang selingkuh, akhir dari pernikahan adalah perceraian, namun kalau laki-laki yang selingkuh, seringkali wanita akan memaafkan. Tapi, pernikahan dengan perselingkuhan, apakah harus dilanjutkan atau tidak? Apa sobat cerpen pernah mendengar percakapan ini? Seorang cucu bertanya pada neneknya, hal apa yang membuat nenek dan kakek bisa menjaga hubungan perasaan selama 70 tahun? Nenek menunjuk sebuah televisi tua yang masih hitam putih sambil berkata, 「Di zaman itu, semua benda yang rusak akan diperbaiki, zaman sekarang semua yang rusak akan diganti yang baru.」 Jawaban dari sang nenek tentu membuat cucunya terdiam… Kalau rusak, tentu harus diperbaiki. Kalau diganti baru, selamanya juga bukan yang sama lagi. Hari ini aku menceritakan kisah ini, bukan mengatakan kamu harus memaafkan pasangan yang selingkuh, hanya ingin agar kamu lebih menghargai hubungan. Berkenalan, bergaul, mengenal, dan saling mencintai dengan seseorang sangat mudah, tapi mengapa mempertahankannya begitu sulit? Pernikahan adalah sebuah hal yang perlu dirawat dan dijalankan, waktu bertemu dengan kesulitan maka perlu diselesaikan sampai tua nanti. Namun, kadangkala yang namanya maaf dan penerimaan malah bisa jadi sesuatu yang buta. Hati manusia ini memang lemah, akan terluka terus menerus. Benda yang rusak mungkin bisa diperbaiki sekali, namun kalau rusak lagi, mungkin memang lebih baik ganti yang baru.